Puspasari 2011). Produksi cumi-cumi pada tahun 2010 tercatat mencapai 34.925.401 kg, kemudian menunjukkan peningkatan yang cukup tajam pada tahun 2011 sebesar 48.803.318 kg, dan tahun 2012 sebesar 58.145.503 kg. Produksi cumi-cumi di Indonesia diperkirakan mencapai 58,25 ribu ton per tahun (KKP, 2013). Peningkatan
adalahcumi-cumi analog. Cumi-cumi merupakan produk hasil perikanan yang banyak digemari masyarakat karena rasa dan teksturnya yang spesifik. Dalam pembuatan cumi-cumi analog, produk yang dihasilkan harus mempunyai tekstur dengan elasitisitas yang tinggi, warna produk yang putih serta rasa khas cumi-cumi. Untuk mendapatkan tekstur
Cumicumi merupakan salah satu jenis hewan laut yang banyak diminati masyarakat, terutama penggemar seafood dan Ditinjau dari nilai gizi, cumi-cumi memiliki kandungan gizi yang luar biasa karena kandungan proteinnya cukup tinggi, yaitu 17,9 g/100 g cumi segar. Daging cumi-cumi memiliki kelebihan dibanding dengan hasil laut lain, yaitu tidak
Yap nama hewan air satu ini adalah Sotong, teman-teman. Namun, banyak orang sering menganggap sotong sama dengan cumi-cumi. Baca Juga: Di Dalam Telur, Bayi Sotong Bisa Melindungi Dirinya dari Predator, lo! Padahal sotong dan cumi-cumi adalah dua hewan yang berbeda, lo. Meskipun begitu, keduanya memiliki kesamaan, yakni bisa menyemprotkan tinta
takut jelas Jijik kalau ane mah gan gerak² begituhhhh gak tega makannya
Cumi-cumi merupakan salah satu hewan laut yang lazim diolah menjadi hidangan lezat. Teksturnya yang kenyal menjadi alasan tersendiri mengapa hewan laut ini menjadi favorit banyak orang. Banyak sekali olahan cumi yang bisa kita coba, baik menjadi lauk santap nasi atau sebagai sambal. Tak hanya menggugah selera, ternyata jenis
. Sumber – Siapa yang tak kenal cumi-cumi? Hewan laut yang satu ini sudah sangat membumi atau begitu familiar di lidah banyak orang. Hewan ini nikmat untuk dikonsumsi karena rasanya yang gurih dan teksurnya yang kenyal. Olahannya mudah ditemukan di rumah-rumah makan dalam berbagai menu yang menggoda selera. Cumi-cumi termasuk kelompok hewan sefalopoda besar atau jenis moluska yang hidup di laut. Nama “Sefalopoda” dalam bahasa Yunani berarti “kaki kepala” karena kakinya yang terpisah menjadi sejumlah tangan yang melingkari kepala. Hewan ini adalah salah satu hewan dalam golongan invertebrata tidak bertulang belakang. Total jenis cumi-cumi yang tersebar di seluruh bagian dunia terdapat sekitar 300 spesies yang berbeda. Semua jenis hewan ini memiliki tubuh yang berbentuk pipa, kepala yang berkembang sempurna, dan 10 tangan panjang yang bermangkuk pengisap. Tangan-tangan ini berguna untuk menjerat mangsanya dan disobek menggunakan rahangnya yang kuat, mirip dengan paruh binatang. Matanya tidak memiliki kelopak mata, tetapi tampak seperti mata manusia. Cumi-cumi berenang dengan menggunakan penggerak berupa semburan. Hewan ini mengisap air melalui rongga pusat tubuhnya, rongga mantel, dan memaksanya keluar melalui suatu pembuluh yang lentur yang disebut dengan sifon. Sifon terletak tepat di belakang tangan. Untuk mendorong tubuhnya maju atau mundur, cumi mengarahkan sifon atau corong sempitnya ke belakang atau ke samping dan “menembakkan” air keluar. Hal ini memungkinkannya untuk bergerak sangat cepat. Siripnya merupakan 2 perluasan mantel seperti cuping yang digunakan sebagai kemudi pergerakannya. Cumi-cumi mempunyai tiga jantung dan berdarah biru. Dua dari jantungnya berlokasi dekat dengan masing-masing insangnya dan karena hal itu mereka dapat memompa oksigen ke bagian tubuh yang beristirahat dengan mudah. Cumi-cumi hidup sebagai pemangsa ikan dan binatang laut lainnya yang lebih kecil. Banyak jenis dari hewan ini yang dapat mengubah warna tubuhnya dari cokelat menjadi ungu, merah, atau kuning sebagai kamuflase agar terhindar dari ancaman pemangsanya. Cumi-cumi yang biasa dikonsumsi oleh manusia adalah jenis Loligo Pealei dan tersebar di perairan Laut Tengah, Asia Timur, serta sepanjang pantai timur Amerika Utara. Ada yang hidup di dekat dengan permukaan air, ada pula yang hidup di tempat yang dalam sekali atau palung laut. Salah satu jenis cumi-cumi laut dalam, Heteroteuthis, memiliki kemampuan memancarkan cahaya. Organ yang mengeluarkan cahaya itu terletak pada ujung suatu juluran panjang yang menonjol di depan. Hal ini dikarenakan peristiwa luminasi yang terjadi pada cumi-cumi jenis ini. Heteroteuthis menyemprotkan sejumlah besar cairan bercahaya apabila dirinya merasa terganggu. Cumi-cumi biasa umumnya berukuran sekitar 5,1 cm, tetapi ada jenis Architeuthis princeps atau cumi-cumi raksasa berukuran hingga lebih dari 15 m. Hewan ini sering ditemukan terdampar di sepanjang pantai Newfoundland. Cumi-cumi jenis kecil tidak mengganggu manusia, tetapi jenis yang besar dapat menjadi ancaman yang berbahaya untuk manusia ketika menyelam. Ada pula jenis cumi-cumi terbang, Ommastrephes bartrami, yang dapat dibandingkan dengan ikan terbang. Hewan ini sering melompat keluar dari air, terutama dalam cuaca buruk, dan kadang-kadang terdampar di atas dek kapal nelayan. Selain enak dimakan, cumi-cumi mengandung gizi yang tinggi. Komposisi kandungan gizi cumi-cumi per 100 gram, diantaranya Kalori 75 Air gram Protein gram Kalsium 32 mg Natrium 37 mg Fosfor 200 mg Kalium mg Beta karoten 20 mcg Vitamin B12 mcg Vitamin E mcg Kandungan gizi tersebut menjadikan cumi-cumi bermanfaat untuk kesehatan manusia. Manfaatnya, yaitu membantu menurunkan kolesterol, menjaga kesehatan tulang dan gigi, menjaga keseimbangan tekanan darah, mengatur pembentukan sel darah merah, dan menjaga keseimbangan cairan. Namun, sama seperti makanan laut lainnya, hindari mengonsumsi hewan ini jika kamu alergi terhadap hewan ini. das content partnership IG tiktok Yuk, tonton video menarik ini
- Cumi-cumi dan gurita merupakan cephalopoda yang sekilas tampak mirip. Keduanya sama-sama memiliki delapan lengan, tingkat kecerdasan yang tinggi, dan dapat mengeluarkan tinta untuk menyamarkan tubuh mereka dari serangan pemangsa. Namun, terlepas dari kesamaan ini, gurita dan cumi-cumi memiliki sejumlah perbedaan yang signifikan. Perbedaan cumi-cumi dan gurita Dilansir dari AZ Animals, berikut adalah 5 perbedaan cumi-cumi dan gurita. Perbedaan ukuran cumi-cumi dan gurita Secara keseluruhan, tidak ada banyak perbedaan dalam hal ukuran gurita dan cumi-cumi. Baca juga Peneliti Berhasil Merekam Induk Cumi-cumi yang Berenang Membawa Telurnya, Seperti Apa? Namun, pada kondisi ekstrem, ukuran spesies cumi-cumi lebih bervariasi. Gurita terkecil, Octopus wolfi, berukuran kurang dari 2,5 cm panjangnya dan beratnya sekitar 1 gram. Sementara itu, gurita Pasifik raksasa bisa mencapai panjang hingga 9 meter dengan berat hampir 270 kg. Kemudian, cumi bobtail Thailand, cumi terkecil di dunia, memiliki panjang kurang dari 1,2 cm dan beratnya kurang dari 1 gram. Di sisi lain, cumi-cumi raksasa bisa mencapai panjang lebih dari 13 meter dan berat lebih dari satu ton. Baca juga Umpan Gurita Tertua di Dunia Ditemukan, Siapa Pembuatnya? Intinya, meskipun gurita cenderung tumbuh lebih besar daripada cumi-cumi, cumi-cumi memiliki rentang ukuran yang lebih besar. Perbedaan kepala cumi-cumi dan gurita Unsplash/Serena Repice Lentini Ilustrasi gurita Gurita dan cumi-cumi adalah hewan berkaki kepala, dengan sebagian besar organ vital mereka terbungkus mantel. Mantel dan kepala mereka terlihat sangat berbeda jika dibandingkan secara berdampingan. Gurita memiliki mantel dan kepala bulat dan terlihat cukup bulat dengan berbagai warna dan pola. Di sisi lain, kepala cumi-cumi berbentuk segitiga. Tidak seperti gurita, terdapat sirip kecil di kedua sisi mantel mereka, yang digunakan untuk penggerak dan navigasi. Baca juga Bangkai Cumi-cumi Raksasa Ditemukan di Afrika Selatan, Ini Kata Ahli Perbedaan habitat cumi-cumi dan gurita Secara umum, gurita tinggal di dekat dasar laut. Mereka membangun sarangnya di terumbu karang, dekat garis pantai, dan di sepanjang dasar laut. Tetapi, ada juga beberapa spesies gurita yang menghabiskan sebagian besar waktu mereka di laut terbuka. Di sisi lain, cumi-cumi kebanyakan hidup di laut terbuka. Karena tidak membangun sarang seperti gurita, cumi-cumi tidak perlu tinggal di dekat dasar laut. Perbedaan lengan cumi-cumi dan gurita Perbedaan lain antara gurita cumi-cumi adalah lengan mereka. Umumnya, lengan gurita berisi satu hingga dua baris pengisap. Namun, mereka tidak mengembangkan cincin pengisap atau kait di ujung lengan. Gurita menggunakan lengan mereka untuk meraih dan menahan mangsa serta sebagai alat penggerak dasar saat berjalan melintasi dasar laut. Baca juga Rahasia Kecerdasan Gurita, Punya Gen Mirip Manusia Sementara itu, cumi-cumi mungkin memiliki cincin pengisap atau pengisap di lengannya. Selain itu, lengan beberapa spesies cumi-cumi memiliki kait kecil, yang kemungkinan berevolusi untuk membantu cumi-cumi menahan mangsa yang menggeliat. Perbedaan makanan cumi-cumi dan gurita Ilustrasi cumi-cumi Seperti disebutkan sebelumnya, gurita menggunakan lengannya untuk menangkap dan menahan mangsa, sedangkan cumi-cumi menggunakan tentakelnya untuk meraih mangsa dan lengannya untuk menahan mangsa. Namun, ada beberapa perbedaan lain antara perilaku makan gurita dan cumi-cumi. Gurita utamanya memangsa krustasea seperti kepiting, kerang, dan whelks, meskipun beberapa spesies yang lebih besar juga memakan ikan dan udang. Baca juga Fosil Nenek Moyang Cumi-cumi Vampir Ditemukan, Seperti Apa? Begitu gurita menangkap mangsa, mereka akan menyeret mangsanya kembali ke sarang. Di sana, mereka akan menyuntikkan mangsanya dengan air liur beracun menggunakan paruh yang keras. Air liur ini melumpuhkan mangsanya dan melarutkan kulit luar yang keras, yang memungkinkan gurita memakan daging bagian dalam yang lembut. Di sisi lain, cumi-cumi biasanya memakan udang dan ikan kecil. Cumi-cumi hanya merobek daging mangsa mereka dengan paruh mereka yang kuat. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Dijawab oleh KeibodanCumi-cumi adalah hewan yang hidup di dalam air. Cumi-cumi memiliki banyak tangan pendek. Tangan-tangan ini disebut tentakel. Otot tentakel dapat berkerut dengan cepat. Cumi-cumi dapat bergerak secara cepat, saat dikejar pemangsa, cumi-cumi akan menyemprotkan tinta pekat. Tinta ini mengejutkan pemangsa selama beberapa detik. Nah, kesempatan ini digunakan cumi-cumi untuk melarikan diri. Ternyata, kehebatan yang dimiliki cumi-cumi tidak hanya tinta pekat. Cumi-cumi juga dapat memancarkan cahaya dari tubuhnya. Cumu-cumi menjadi hewan yang sangat indah dan gemerlap. Kemampuan ini membantunya mencari makan di malam hari. Mangsa akan mendekat karena tertarik oleh cahaya yang dipancarkannya. Cumi-cumi memiliki banyak pola warna tubuh. Pola warna tersebut dapat diubah sesuai kehendaknya. Pola warna tubuh cumi-cumi bisa serupa dengan lingkungan sekitar. Hal ini untuk mengelabui pemangsa. Cumi-cumi juga bisa menjadi sangat menarik dan penuh warna. Cara ini bisa mengecoh mangsanya agar mendekat. Dijawab oleh syifa377Cumi-cumi adalah salah satu hewan dalam golongan invertebrata tidak bertulang belakang.Salah satu jenis cumi-cumi laut dalam,''Heteroteuthis'', adalah yang memiliki kemampuan memancarkan yang mengeluarkan cahaya itu terletak pada ujung suatu juluran panjang yang menonjol di depan. Hal ini dikarenakan peristiwa luminasi yang terjadi pada cumi-cumi jenis menyemprotkan sejumlah besar cairan bercahaya apabila dirinya merasa terganggu, proses ini sama seperti pada halnya cumi-cumi biasa yang menyemprotkan tinta.
Tentakel adalah organ tubuh hewan yang umumnya berfungsi untuk memegang sesuatu atau untuk makan. Ada pula yang fungsinya sebagai organ sensorik. Membicarakan tentakel, seringkali orang mengira gurita memiliki tentakel. Padahal, gurita tak memiliki tentakel lho, namun memiliki delapan lengan. Sedangkan salah satu hewan yang terkenal memiliki tentakel adalah cumi-cumi. Mereka memiliki dua tentakel panjang untuk menangkap mangsa dan delapan lengan untuk mengarahkannya ke mulut. Selain cumi-cumi, ada beberapa hewan lain yang memiliki tentakel. Bahkan beberapa diantaranya adalah hewan darat. Kira-kira hewan apa saja ya? Berikut ini telah merangkum5 hewan yang punya tentakel selain simak! 1. Ubur-ubur Freepik/Wirestock Ubur-ubur adalah salah satu hewan laut yang memiliki tentakel. Ubur-ubur terdiri dari ribuan spesies dan setiap spesies bisa memiliki jumlah tentakel yang berbeda-beda. Dilansir dari How Stuff Works, beberapa jenis ubur-ubur memiliki empat hingga delapan tentakel, tetapi ada spesies yang tentakelnya bisa ratusan. Salah satu spesies ubur-ubur yang punya ratusan tentakel adalah ubur-ubur surai singa Cyanea capillata. Selain banyak, tentakel ubur-ubur surai singa juga sangat panjang, yaitu hingga 36 meter lho! Ditambah ukuran medusanya yang mencapai lebar 2,4 meter, ubur-ubur surai singa adalah spesies ubur-ubur terbesar di dunia. Tentakel ubur-ubur dilengkapi dengan sel penyengat yang disebut nematosis. Menggunakan tentakelnya tersebut, ubur-ubur bisa menangkap mangsa maupun melindungi diri dari predator. Beberapa jenis ubur-ubur juga memiliki sengatan yang sangat kuat hingga bisa membunuh manusia. Editors’ Picks 2. Anemon laut Hewan laut selanjutnya yang memiliki tentakel adalah anemon laut. Jika dilihat sekilas, anemon laut mungkin tampak seperti tumbuhan ya? Nama anemon laut bahkan diambil dari nama sejenis tumbuhan yang bunganya berwarna-warni. Namun anemon laut adalah hewan yang masih berkerabat dengan ubur-ubur, dan mereka juga memiliki tentakel. Sebagian besar jenis anemon laut hidup menempel pada dasar laut atau batu karang. Seperti ubur-ubur, anemon laut adalah karnivor. Mereka menangkap mangsa yang lewat menggunakan tentakelnya. Tentakel anemon laut juga memiliki nematosis sehingga bisa menyengat mangsa berupa ikan atau hewan laut lain. 3. Caecilian Caecilian adalah sejenis amfibi yang penampilannya mirip cacing karena mereka tak memiliki terdiri dari ratusan spesies yang tersebar di hampir seluruh dunia. Spesies caecilian terbesar bisa mencapai panjang 2,four meter. Namun, keberadaan hewan ini memang relatif jarang diketahui karena mereka hidup di dalam tanah. Caecilian memiliki sepasang tentakel kecil yang terletak di antara mata dan lubang hidungnya. Tentakelnya itu digunakan sebagai organ sensorik. Caecilian memiliki mata yang kecil dan beberapa spesies bahkan tak memiliki mata. Karena itu, tentakel mereka sangat penting untuk mendeteksi keadaan sekitarnya serta mencari makanan. 4. Tikus mondok hidung bintang Hewan darat selanjutnya yang memiliki tentakel adalah tikus mondok hidung bintang Condylura cristata. Mereka adalah sejenis tikus mondok yang penampilannya sangat unik. Seperti yang terlihat di atas , tikus ini memiliki moncong yang bentuknya seperti bintang. Hal ini karena moncong tikus mondok memiliki tentakel supersensitif yang digunakan untuk mendeteksi keadaan sekelilingnya. Karena hidup di dalam kegelapan bawah tanah, tikus mondok hidung bintang punya indra penglihatan yang buruk. Karena itulah, mereka bergantung pada tentakelnya yang berperan sebagai “mata”. Dilansir dari Britannica, tentakel tikus ini berjumlah 22 buah dan terus bergerak untuk meraba berbagai objek di sekitarnya. Sebagai karnivor, tikus mondok hidung bintang juga menggunakan tentakelnya untuk berburu mangsa. Sayangnya untuk melihat langsung tikus unik ini, anak hanya bisa menemukannya di Amerika Utara. five. Bekicot Hewan terakhir yang masuk dalam daftar hewan bertentakel adalah bekicot. Seringkali tak disadari, bekicot sebenarnya memiliki dua pasang tentakel yang terletak di bagian atas dan bawah kepalanya. Dua tentakel di bagian atas juga merupakan tempat mata bekicot, yang terletak di ujungnya. Selain itu, tentakel di bagian atas juga berfungsi untuk mencium aroma. Dilansir dari laman All About Slugs, kedua tentakel tersebut bisa tumbuh kembali jika hilang. Sementara, dua tentakel di bagian bawah kepala bekicot berfungsi untuk merasakan serta mengecap makanan. Menariknya, siput air yang masih berkerabat dengan bekicot juga memiliki sepasang tentakel. Namun, tentakel bekicot bisa ditarik memendek, sementara tentakel siput air tidak bisa. Nah itulah daftar hewan yang punya tentakel selain cumi-cumi. Ternyata bukan hanya hewan laut saja ya yang punya tentakel! Fungsi tentakel mereka pun tak jauh berbeda, yaitu untuk mendeteksi keadaan sekeliling hewan-hewan tersebut. Setelah mengetahui informasi ini, pastikan anak mama tidak menjawab gurita lagi ketika ditanya seputar hewan dengan tentakel ya! Baca juga 7 Fakta Unik Hewan Nokturnal, Tak Hanya Aktif Di Malam Hari seven Binatang yang Dianggap Berbahaya, Padahal Sebenarnya Tidak Edukasi si Kecil, 10 Hewan ini Termasuk Paling Pintar di Dunia
Ryuta Nakajima/OIST Cumi-cumi ternyata juga punya kemampuan berkamuflase. ternyata juga bisa berkamuflase mengubah warna mereka seperti gurita dan sotong. Untuk pertama kalinya dalam catatan ilmiah, cumi-cumi teramati telah mengubah warnanya untuk berbaur dengan lingkungan sekitar. Anda mungkin bertanya-tanya bagaimana komunitas ilmiah membutuhkan waktu begitu lama untuk melihat sekilas perilaku ini. Namun ketika Anda melihat betapa baiknya temuan ini, menjadi lebih mudah bagian Anda untuk memahami bagaimana tidak ada peneliti yang melihatnya lebih cepat. Gurita dan sotong sebelumnya diyakini sebagai satu-satunya hewan sefalopoda yang mampu berkamuflase ke substrat sekitarnya. Namun sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Scientific Reports kini telah menambahkan cumi-cumi ke dalam daftar tersebut. Penemuan ini terjadi di laboratorium di mana para peneliti mengamati hewan-hewan yang mencoba untuk berbaur dengan warna kandang mereka. "Cumi-cumi biasanya melayang-layang di laut terbuka, tetapi kami ingin mengetahui apa yang terjadi ketika mereka bergerak sedikit lebih dekat ke terumbu karang atau jika mereka dikejar oleh pemangsa ke dasar laut," jelas Ryuta Nakajima, peneliti tamu Okinawa Institute of Science and Technology Graduate University OIST yang menjadi salah satu peneliti dalam studi ini, seperti diberitakan IFL Science. Karena cumi-cumi hidup di lautan terbuka, hal ini membuat hanya sedikit peneliti yang memiliki kesempatan untuk mempelajari perilaku cumi-cumi di dasar laut. Upaya untuk menjaga cumi-cumi tetap hidup juga telah mencegah banyaknya eksperimen laboratorium. Namun, pada tahun 2017 para ilmuwan mengatasi masalah ini dengan membudidayakan spesies cumi-cumi oval yang dikenal secara lokal sebagai Shiro-ika. Ini adalah salah satu dari tiga cumi-cumi oval di perairan Okinawa, Jepang. Adapun terkait kemampuan kamuflase cumi-cumi, temuan itu muncul sebagai sesuatu yang kebetulan seperti yang sering terjadi dalam penemuan ilmiah. Para peneliti di Okinawa Institute of Science and Technology Graduate University OIST sedang membersihkan tangki mereka yang telah ditutumpi sedikit alga. Ryuta Nakajima/OIST Cumi-cumi berubah warna menjadi terang. Pada pemeriksaan lebih dekat, mereka melihat bahwa ketika cumi-cumi berenang di atas ganggang, warnanya berubah menjadi lebih gelap sedangkan di bagian lain tangki warnanya lebih terang. Seolah-olah mereka berubah warna untuk mencoba dan berbaur lebih baik, sesuatu yang belum diakui secara resmi pada cumi-cumi. Bersemangat dengan pengamatan kebetulan itu, para peneliti kemudian melakukan eksperimen terkontrol untuk mendapatkan ide yang lebih baik tentang apa yang sedang terjadi. Di dalamnya, mereka meninggalkan setengah tangki untuk mengembangkan ganggang sambil menjaga setengah lainnya tetap bersih dan menyiapkan kamera untuk mengamati apa yang terjadi selanjutnya. Baca Juga Mencari Kapal Perang, Berjumpa Cumi-cumi Langka Berlengan Panjang PROMOTED CONTENT Video Pilihan
cumi cumi merupakan hewan yang gemerlap karena